sama halnya dengan simulasi profil kecepatan untuk simulasi ini ditambahkan nilai temperatur dan konduktivitas termal untuk mendapatkan nilai heat flux dan konveksi berikut tahapannya :
Pre - Processing
- alokasi memori
- input domain (panjang 1m dan tinggi 0.1m) (cell-i = 80 dan cell-j = 50)
- input cell (wall kiri = inlet, wall kanan = outlet, wall atas = simetri, wall bawah = wall 1)
- atur kondisi sempadaan (KS) - Pada inlet 1 diberi nilai kecepatan 0.01 m/s
- Input model - *Pindah Panas diatur dengan mengklik variabel terkait
- Bangun Grid
(untuk memberikan kerapatan pada cell, dalam grid ini diberikan pembagian 2 segmen pada sumbu x dikarenakan ingin melihat fenomena profil temperatur terhadap pelat dengan lebih jelas)
- Modif Segmen
- Hasil Grid
- Processing
- Iterasi
Post Processing
- Hasil Vektor Temperatur - *temperatur
- Hasil Vektor Kecepatan - *kecepatan arah U (m/s)
- Hasil Kontur Temperatur - *Heat Transfer Coef (W/M2-K)
- Hasil Kontur Kecepatan - *velocity magnitude
- Hasil Kontur Temperatur - *temperatur (K)
- Hasil Kontur Temperatur - *heat flux (W/M2)
- Hasil Kontur Temperatur - *enthalpy (J/Kg)
- Hasil Profil Temperatur - *Temperatur (K)
- Residu
- Liat Alfa (temperatur)
liat alfa untuk node 25-50
kesimpulan :
dari hasil simulasi diatas dengan adanya penambahan heat flux dengan perubahan temperatur yang terjadi, maka proses perpindahan panas tidak hanya mengubah gradasi temperatur tepai juga merubah kecepatan. karena temperatur naik sehingga mengecilkan desitas dan meningkatkan viskositas sehingga kecepatan akan lebih cepat dibanding dengan kasus 1 tanpa heat flux.
Klik disini untuk pengolahan data temperatur pada beberapa node terhadap delta-y.
Terima kasih semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar